Jumat, 16 Maret 2018

sejarah  dan lambang Marinir TNI AL
Lambang KKO AL/Marinir

Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Kab.Tegal Jawa Tengan,sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 09 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut. Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.
Usai Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 maka di seluruh pelosok Nusantara terbentuklah Badan-Badan perjuangan yang bertujuan mempertahankan kemerdekaan. Di bidang kelautan, para pejuang laut yang terdiri dari para pemuda pelayaran, nelayan, bekas K.M, Kaigun, Heiho membentuk satuan-satuan di pangkalan seluruh Indonesia seperti Marine Keamanan Rakyat, Tentara Keamanan Rakyat, Corps Marinier, Pasukan Laut dan Korps Keamanan Pantai.
Pada tanggal 15 Nopember 1945 di Pangkalan IV ALRI Tegal tercantum Nama Corps Mariniers yang merupakan cikal bakal terbentuknya Korps Marinir TNI AL. Pada tanggal 9 Oktober 1948 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL). Korps Marinir pada periode perang kemerdekaan merupakan komponen terbesar dalam tubuh ALRI/TNI AL. Hal tersebut disebabkan situasi perjuangan bangsa yang mengharuskan lebih banyak mengadakan kegiatan-kegiatan dan tugastugas operasi di darat dari pada di laut. Khusus untuk Corps Marinier (CM) yang terdapat di Pangkalan IV Tegal mempunyai tujuh (7) batalyon yang bermarkas di Tegal dengan Komandan yang pertama Mayor Agoes Subekti. Persenjataan dan perlengkapan yang semula bervariasi disempurnakan dengan senjata jenis Johnson dari FN (Belgia). M Pada tahun 1955-1959 KKO-AL mengalami perubahan dalam bidang organisasi. Pembinaan personil dan material pada periode ini juga mengalami kemajuan-kemajuan di antaranya melalui bidang pendidikan.


PASUKAN- PASUKAN KHUSUS DALAM TUBUH MARINIR

1.KOPASKA(Komando Pasukan Katak)


Komando Pasukan Katak
Lambang Kopaska



Kopaska adalah kepanjangan dari Komando Pasukan Katak yang berada di bawah TNI Angkatan Laut. Pasukan ini dibagi ke dalam dua grup yaitu grup armada timur dan grup armada barat. Seperti namanya, prajurit Kopaska harus memiliki kualifikasi untuk melakukan tugas baik di darat dan di laut.
Kopaska TNI AL

Tugas-tugas Kopaska antara lain adalah sabotase, operasi khusus, underwater demolition, dan special boat units. Kabarnya, perbandingan kekutaan satu orang pasukan Kopaska sama dengan 24 pasukan reguler.








2.BATALYON  INTAI AMFIBI/ YON TAIFIB


Batalyon Intai Amfibi TNI AL
Lambang Yon Taifib

Yontaifib adalah akronim dari Batalyon Peingintaian dan Amfibi. Pasukan ini bagian dari Korps Marinir Angkatan Laut Republik Indonesia. Yontaifib memiliki tugas yaitu pokok melakukan pembinaan, melakukan pengintaian, serta operasi pendaratan amfibi.
latihan Yon Taifib
Salah satu keunikan Yontaifib adalah proses perekrutan yang mengharuskan anggotanya untuk berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat sejauh 3 kilometer. Tujuannya adalah sebagai antisipasi jika suatu harus melepaskan diri dari tawanan musuh.



3.DETASEMEN JALA MANGKARA/ DENJAKA
Detasemen Jala Mangkara TNI AL
Lambang denjaka



Pasukan elit berikutnya adalah Denjaka atau akronim dari Detesemen Jala Mengkara. Pasukan ini merupakan pasukan gabungan dari Kopaska dan Yontaifib Marinir AL. Denjaka memiliki tugas utama melakukan pengamanan dan penyergapan di laut.
Denjaka TNI-AL
Salah satu prestasi dari pasukan elit ini adalah ketika berhasil membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera oleh perompak Somalia pada tahun 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar